Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari
pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan
pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi-proposisi
yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap
benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak
diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Pengertian Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya
tulis yang disusun oleh seorang penulis berdasarkan hasil-hasil penelitian
ilmiah yang telah dilakukannya. Dari definisi yang lain dikatakan bahwa karya
ilmiah (scientific
paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian
atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat
keilmuan.Dari pengertian tersebut secara awal kita dapat mengenal salah satu ciri khas karya ilmiah adalah lewat bentuknya yakni tertulis, baik di buku, jurnal, majalah, surat kabar, maupun yang tersebar di internet, di samping ciri lain yang mesti dipenuhi dalam sebuah karya ilmiah.
Penalaran
Ilmiah
Kemampuan menalarlah yang membedakan
manusia dari binatang. Kemampuan menalar ini lah kekuatan manusia yang
menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan. Binatang juga mempunyai
pengetahuan tetapi hanya terbatas untuk bertahan hidup (survival). Manusia
mampu mengembangkan kemampuannya karena dua hal, yaitu yang pertama manusia
mempunyai bahasa untuk berkomunikasi dan mampu menyampaikan informasi atau
pendapat. Hal yangke 2 manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut kerangka
berpikir tertentu.
Ciri-ciri Penalaran :
- Adanya suatu pola berpikir yang secara luas dapat disebut logika (penalaran merupakan suatu proses berpikir logis).
- Sifat analitik dari proses berpikir. Analisis pada hakikatnya merupakan suatu kegiatan berpikir berdasarkan langkah-langkah tertentu. Perasaan intuisi merupakan cara berpikir secara analitik.
Cara berpikir masyarakat dapat
dibagi menjadi 2, yaitu : Analitik dan Non analitik.
Sedangkan jika ditinjau dari hakekat
usahanya, dapat dibedakan menjadi : Usaha aktif manusia dan apa yang diberikan.
Penalaran Ilmiah sendiri dapat
dibagi menjadi 2, yaitu :
- Deduktif yang berujung pada rasionalisme
- Induktif
yang berujung pada empirisme
Penalaran Deduktif adalah cara berfikir yang bertolak dari pernyataan yang bersifat umum
untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus, dengan demikian kegiatan
berfikir yang berlawanan dengan induksi.
Penalaran Induktif adalah cara berfikir untuk menarik kesimpulan yang
bersifat umum dari pengamatan atas gejala-gejala yang bersifat khusus.
Penalaran dalam suatu karangan
ilmiah mencakup 5 aspek/matra. Kelima aspek tersebut
adalah:
a. Aspek
keterkaitan
Aspek keterkaitan adalah hubungan
antarbagian yang satu dengan yang lain dalam
suatu karangan. Artinya,
bagian-bagian dalam karangan ilmiah harus berkaitan satu
sama lain. Pada pendahuluan
misalnya, antara latar belakang masalah – rumusan
masalah – tujuan – dan manfaat harus
berkaitan. Rumusan masalah juga harus
berkaitan dengan bagian landasan
teori, harus berkaitan dengan pembahasan, dan
harus berkaitan juga dengan
kesimpulan.
b. Aspek urutan
Aspek urutan adalah pola urutan
tentang sesuatu yang harus didahulukan/ditampilkan
kemudian (dari hal yang paling
mendasar ke hal yang bersifat pengembangan). Suatu
karangan ilmiah harus mengikuti
urutan pola pikir tertentu.Pada bagian Pendahuluan,
dipaparkan dasar-dasar berpikir
secara umum. Landasan teori merupakan paparan
kerangka analisis yang akan dipakai
untuk membahas. Baru setelah itu persoalan
dibahas secara detail dan lengkap. Di
akhir pembahasan disajikan kesimpulan atas
pembahasan sekaligus sebagai penutup
karangan ilmiah
c. Aspek
argumentasi
Yaitu bagaimana hubungan bagian yang
menyatakan fakta, analisis terhadap fakta,
pembuktian suatu pernyataan, dan
kesimpulan dari hal yang telah dibuktikan. Hampir
sebagian besar isi karangan ilmiah
menyajikan argumen-argumen mengapa masalah
tersebut perlu dibahas
(pendahuluan), pendapat-pendapat/temuan-temuan dalam
analisis harus memuat
argumen-argumen yang lengkap dan mendalam.
d. Aspek teknik
penyusunan
Yaitu bagaimana pola penyusunan yang
dipakai, apakah digunakan secara konsisten.
Karangan ilmiah harus disusun dengan
pola penyusunan tertentu, dan teknik ini bersifat
baku dan universal.
e. Aspek bahasa
Yaitu bagaimana penggunaan bahasa
dalam karangan tersebut? baik dan benar? Baku?
Karangan ilmiah disusun dengan
bahasa yang baik, benar dan ilmiah. Penggunaan
bahasa yang tidak tepat justru akan
mengurangi kadar keilmiahan suatu karya sastra
lebih-lebih untuk karangan ilmiah
akademis.
Beberapa ciri bahasa ilmiah: kalimat
pasif, sebisa mungkin menghindari kata ganti diri
(saya, kami, kita), susunan kalimat
efektif/hindari kalimat-kalimat dengan klausa-klausa
yang panjang.
Penalaran
dengan Penulisan Ilmiah
Karya tulis
ilmiah adalah tulisan yang didasari oleh pengamatan, peninjauan atau penelitian
dalam bidang tertentu, disusun menurut metode tertentu dengan sistematika
penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.
Atas dasar itu, sebuah karya tulis ilmiah harus
memenuhi tiga syarat:
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
1. Isi kajiannya berada pada lingkup pengetahuan ilmiah
2. Langkah pengerjaannya dijiwai atau menggunakan metode ilmiah
3. Sosok tampilannya sesuai da telah memenuhi persyaratan sebagai suatu sosok tulisan keilmuan.
Dari pengertian
tersebut dapat diketahui bahwa penalaran menjadi bagian penting dalam proses
melahirkan sebuah karya ilmiah. Penalaran dimaksud adalah penalaran logis yang
mengesampingkan unsur emosi, sentimen pribadi atau sentimen kelompok. Oleh
karena itu, dalam menyusun karya ilmiah metode berpikir keilmuan yang
menggabungkan cara berpikir/penalaran induktif dan deduktif, sama sekali tidak
dapat ditinggalkan.
Metode berpikir keilmuan sendiri selalu ditandai
dengan adanya:
1. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
1. Argumentasi teoritik yang benar, sahih dan relevan
2. Dukungan fakta empirik
3. Analisis kajia yang mempertautkan antara argumentasi teoritik dengan fakta empirik terhadap permasalahan yang dikaji.
DAFTAR PUSTAKA :
http://mayaanurlita.blogspot.com/2013/03/tugas-bahasa-indonesia-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar