Nama :
Siti Nadillah Salasa
NPM :
16211817
Kelas :
4EA26
No. Absen : 43
Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
A. Pengertian
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab
Sosial Perusahaan atau Corporate Social
Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah suatu
konsep bahwa organisasi, khususnya (namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab
terhadap seluruh pemangku kepentingannya, yang di antaranya adalah konsumen,
karyawan,
pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan yang
mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Oleh karena itu, CSR
berhubungan erat dengan "pembangunan berkelanjutan", di
mana suatu organisasi, terutama perusahaan, dalam melaksanakan aktivitasnya
harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan dampaknya dalam aspek
ekonomi, misalnya tingkat keuntungan atau deviden,
melainkan juga harus menimbang dampak sosial dan lingkungan yang timbul dari
keputusannya itu, baik untuk jangka pendek maupun untuk jangka yang lebih
panjang. Dengan pengertian tersebut, CSR dapat dikatakan sebagai kontribusi
perusahaan terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dengan cara manajemen
dampak (minimisasi dampak negatif dan maksimisasi dampak positif) terhadap
seluruh pemangku kepentingannya
CSR merupakan gagasan yang menjadikan
perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu nilai
perusahaan yang direfleksikan dalam kondisi keuangannya saja. Kesadaran atas
pentingnya CSR dilandasi pemikiran bahwa perusahaan tidak
hanya mempunyai kewajiban ekonomi dan legal kepada pemegang saham (shareholder), tetapi juga kewajiban
terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan (stakeholder). CSR menunjukkan tanggung jawab perusahaan harus
berpijak pada triple bottom lines yaitu
tanggung jawab perusahaan pada aspek sosial, lingkungan, dan keuangan.
Bateman dan
Snell (2008, p.205) mendefinisiakn tanggung jawab sosial perusahaan sebagai
tanggung jawab yang dimiliki oleh perusahaan untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakt dengan cara menigkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif
yang terjadi pada masyarakat di masa depan karena hasil kontribusi asset yang
ditanggung oleh perusahaan kepada masyarakat sehingga dapat memenuhi kebutuhan
masyarakat, khususnya masyarakat yang berkekurangan. Boone dan Kurtz (2007,
p.43) mengungkapkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai dukungan yang
diberikan oleh manajemen perusahaan agar perusahaan mampu mempertimbangkan
laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan masyarakat dengan cara mengevaluasi
kinerja perusahaan yaitu dengan mempertimbangkan income statement agar perusahaan dapat mengambil keputusan dengan
benar untuk melakukan pemenuhan kebutuhan utama masyarakat yang harus
ditanggung oleh perusahaan tersebut. Hartman dan DesJardins (2008, p.155)
mengemukakan pendapat bahwa tanggung jawab sosial perusahaan mencakup berbagai
tanggung jawab dan kewajiban yang dimiliki oleh perusahaan di mana perusahaan
harus mengambil keputusan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat yang lebih baik, serta menciptakan
lingkungan yang lebih bersih.
Ada beberapa
teori yang menjelaskan mengenai adanya tanggung jawab sosial perusahaan yang
terdiri dari:
Ø Teori
Legitimasi
Teori
legitimasi didasarkan pada pengertian kontrak sosial yang diimplikasikan antara
institusi sosial dan masyarakat. Teori tersebut dibutuhkan oleh
institusi-institusi untuk mencapai tujuan agar kongruen dengan masyarakat luas.
Dasar pemikiran teori ini adalah organisasi atau perusahaan akan terus
berlanjut keberadaannya jika masyarakat menyadari bahwa organisasi beroperasi
untuk sistem nilai yang sepadan dengan sistem nilai masyarakat itu sendiri.
Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan bahwa aktivitas dan
kinerjanya sesuai dengan batasan dan norma-norma di mana perusahaan itu berada
sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Perusahaan menggunakan laporan tahunan
mereka untuk menggambarkan kesan tanggung jawab lingkungan, sehingga mereka
diterima oleh masyarakat. Dengan adanya penerimaan dari masyarakat tersebut
diharapkan dapat meningkatkan nilai perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba
perusahaan. Hal tersebut dapat mendorong atau membantu investor dalam melakukan
pengambilan keputusan investasi.
Ø Teori Agency
Teori Agency menjelaskan ada konflik
kepentingan antara manajer (agen) dan principal (pemilik). Pemilik ingin
mengetahui semua informasi di perusahaan termasuk aktifitas manajemen dan
sesuatu yang terkait investasi/dananya dalam perusahaan. Hal ini dilakukan
untuk meminta pertanggungjawaban atas kinerja manajer. Untuk menghindari hal
tersebut diperlukan akuntan publik yang mengevaluasi kinerja manajer.
Ø Teori Stakeholders
Stakeholder didefinisikan seperti sebuah
kelompok atau individual yang dapat memberi dampak atau terkena dampak oleh
hasil tujuan perusahaan termasuk dalam stakeholder
yaitu stockholders, creditors, employees, customers, suppliers, public interest groups, dan govermental
bodies. Perkembangan konsep stakeholder
dibagi menjadi tiga yaitu model perencanaan perusahaan dan kebijakan bisnis dan
corporate social responsibility.
Model perencanaan perusahaan dan kebijakan bisnis fokus pada perkembangan dan
penentuan nilai startegi perusahaan yang dibuat oleh kelompok yang mendukung
serta menghendaki perusahaan terus berlangsung. Model CSR dari analisis stakeholder
melanjutkan model perencanaan perusahaan yang meliputi pengaruh eksternal dalam
perusahaan yang diasumsikan sebagai posisi lawan. Kelompok lawan dicirikan
seperti peraturan atau kelompok khusus yang fokus pada isu-isu sosial. CSR model mengikuti perubahan permintaan
sosial dari kelompok non tradisional. Teori stakeholder
menyediakan aturan yang tidak sah dalam pembuatan keputusan stategi perusahaan
yang dipelajari dari aktivitas CSR.
Teori stakeholder terdiri atas stakeholder power, stategic posture, dan
kinerja ekonomi berhubungan dengan corporate
social disclosure. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkah laku investor
sebagai salah satu pengguna laporan keuangan dapat mempengaruhi corporate social disclosure. Sebaliknya,
dimana investor dalam melakukan investasi dapat menggunakan corporate social disclosure sebagai
pertimbangan selain menggunakan laba.
B. Syarat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Syarat Bagi
Tanggung Jawab Moral.
1.
Tanggung
jawab mengandaikan bahwa suatu tindakan dilakukan dengan sadar. Tanggung jawab
hanya bisa dituntut dari seorang kalau ia bertindak dengan sadar dan tau
mengenai tindakannya itu serta konsekuensi dari tindakannya. Hanya kalau
seseorang bertindak dengan sadar dan tau, baru relevan bagi kita untuk
menunutut tanggung jawab dan pertanggungjawaban moral atas tindakannya itu.
2.
Tanggung
jawab juga mendaikan adanya kebebasan pada tempat pertama. Artinya, tanggung
jawab hanya mungkin relevan dan dituntut dari seseorang atas tindakannya, kalau
tindakannya itu dilakukannya secara bebas.
3.
Tanggung
jawab juga mensyaratkan bahwa orang yang melakukan tindakan tertentu memang mau
melakukan tindakan itu. Ia sendiri mau dan bersedia melakukan tindakan itu.
Syarat ini terutama relevan dalam kaitan dengan syarat kedua.
C. Lingkup Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
1.
Keterlibatan
perusahaan dalam kegiatan - kegiatan sosial yang berguna bagi kepentingan
masyarakat luas.
2.
Perusahaan
telah diuntungkan dengan mendapat hak untuk mengelola sumber daya alam yang ada
dalam masyarakat tersebut dengan mendapatkan keuntungan bagi perusahaan
tersebut.
3.
Dengan
tanggung jawab sosial melalui berbagai kegiatan sosial, perusahaan
memeperlihatkan komitmen moralnya untuk tidak melakukan kegiatan - kegiatan
bisnis tertentu yang dapat merugikan kepentingan masyarakat luas.
4.
Dengan
keterlibatan sosial, perusahaan tersebut menjalin hubungan sosial yang lebih
baik dengan masyrakat dan dengan demikian perusahaan tersebut akan lebih
diterima kehadirannya dalam masyarakat tersebut.
D. Argumen yang Menentang Perlunya
Keterlibatan Sosial Perusahaan
1.
Tujuan
utama bisnis adalah mengejar keuntungan sebesar- besarnya.
2.
Tujuan
yang terbagi - bagi dan harapan yang membingungkan.
3.
Biaya
keterlibatan sosial.
4.
Kurangnya
tenaga terampil di bidang kegiatan sosial.
E. Argumen yang Mendukung Perlunya Keterlibatan
Sosial Perusahaan
1.
Kebutuhan
dan harapan masyarakat yang semakin berubah.
2.
Terbatasnya
sumber daya alam.
3.
Lingkungan
sosial yang lebih baik.
4.
Perimbangan
tanggung jawab dan perusahaan.
5.
Bisnis
mempunyai sumber - sumber daya yang berguna.
6.
Keuntungan
jangka panjang.
F.
Macam-Macam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Menurut Zimmerer ada beberapa
pertanggungjawaban perusahaan, yaitu :
1.
Tanggung
Jawab Terhadap Lingkungan
Perusahaan
harus ramah lingkungan artinya, perusahaan harus memperhatikan, melestarikan,
dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari
lingkungan.
2.
Tanggung
Jawab Terhadap Karyawan
Menurut
Zimmerer tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara :
Ø Menghormati
dan mendengarkan pendapat karyawan
Ø Meminta input
kepada karyawan
Ø Memberi
kepercayaan kepada karyawan
Ø Memberi
imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan baik
Ø Selalu
menekankan kepercayaan terhadap karyawan
3.
Tanggung
Jawab Terhadap Pelanggan
Tanggung jawab
terhadap pelanggan ada 2 kategori :
Ø Menyediakan
barang dan jasa yang berkulitas
Ø Memberikan
harga barang dan jasa yang adil dan wajar
4.
Tanggung
Jawab Terhadap Investor
Tanggung jawab
terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik,
seperti memaksimumkan laba.
5.
Tanggung
Jawab Terhadap Masyarakat
Perusahaan
harus bertanggung jawab kepada masyarakat sekitarnya, misalnya meyediakan
pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap masyarakat
sekitarnya.
G.
Manfaat dan Tujuan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Manfaat adanya
CSR melibatkan pihak-pihak yang
berkepentingan baik pihak internal maupun eksternal yang terdiri atas
perusahaan, masyarakat, dan pemerintah. Bagi perusahaan, manfaat adanya CSR adalah membangun citra positif
perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah sehingga perusahaan dapat
menunjukkan bentuk-bentuk tanggung jawab sosial perusahaan yang
diimplementasikan oleh perusahaan tersebut. Bagi masyarakat, manfaat CSR adalah kepentingan masyarakat dapat
terakomodasi oleh perusahaan. Selain itu, manfaat lainnya bagi masyarakat
adalah memperat hubungan masyarakat dengan perusahaan dalam situasi win-win solution. Manfaat CSR bagi pemerintah adalah memiliki partner dalam menjalankan misi sosial
dan misi pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial yang di masa depannya
pemerintah juga mempunyai peran ikut serta dalam mengakomodasi masyarakat dalam
memenuhi kebutuhannya, terutama kebutuhan mutlak dan kebutuhan primer.
Tujuan adanya CSR adalah agar perusahaan dapat membagi
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma moral dan etika. Dengan
perusahaan membagi kegiatan yang dilakukan sesuai dengan norma-norma moral dan
etika, perusahaan dapat menciptakan produk yang mampu memenuhi kebutuhan para
penggunanya. Selain agar perusahaan mampu membagi kegiatan sesuai dengan norma
moral dan etika, CSR juga mempunyai
tujuan agar perusahaan dapat menyediakan informasi dan melakukan promosi yang
jujur dan benar mengenai produk yang dihasilkan. Pada perusahaan manufaktur, CSR merupakan elemen yang sangat penting
karena dengan adanya CSR, perusahaan memberikan informasi mengenai
komposisi, manfaat, tanggal kadaluwarsa produk, kemungkinan efek samping, cara
penggunaan yang tepat, kuantitas, mutu, dan harga dalam kemasan produknya untuk
memungkinkan konsumen dapat mengambil keputusan yang rasional apakah akan
menggunakan atau tidak akan menggunakan produk tertentu.
SUMBER :